Perkembangan dunia digital dan bisnis
Beli Tema IniIndeks

Penggunaan Teknologi VAR, Ternyata Kontroversial

Ini Blog Tekno – Dalam dunia olahraga sportifitas merupakan hal yang utama. Sepakbola pun juga demikian. Kehadiran wasit untuk memimpin pertandingan ternyata dinilai belum cukup untuk memberikan keadilan bagi kedua tim saat bertanding.

Bersamaan dengan perkembangan teknologi yang pesat, akhirnya munculah ide Penggunaan Teknologi VAR (Video Assistant Referee).

Dilansir dari situs resmi FIFA, VAR merupakan sebuah teknologi berupa video yang bertugas untuk mendukung tugas awasit dalam mengawasi jalanya pertandingan. Tugas VAR yang lain adalah membantu wasit agar tidak melakukan kesalahan.

Cara Kerja VAR

Penggunaan Teknologi VAR sendiri untuk mengambil berbagai sudut pandang dari sebuah lapangan ketika jalanya sebuah pertandingan. Tayangan dari VAR juga dapat diputar sesering mungkin dari berbagai sudut lapangan untuk meminimalisir kesalahan.

Dibutuhkan sebuah ruangakn khusus yang dapat terhubung dengan wasit yang ada di lapangan dengan perangkat komunikasi.

Terdapat 7 orang sebagai tim operasional VAR, yang terdiri dari 3 orang asisten dan juga 4 asisten untuk menayangkan video dari berbagai sudut.

7 orang tersebut dapat mengakses 33 kamera yang terhubungan dengan televisi. Dapat menayangkan video super slow-motion berjumlah 8 dan ultra slow-motion sebanyak 4.

VAR akan digunakan saat wasit memintanya dengan memberi sebuah kode kepada pemain dan tim wasit yang ada di lapangan. Semua tayangan ulang dari berbagai sudut akan ditampilkan sesuai dengan kebutuhan wasit.

Baca Juga : Pergantian Jitu Luis Milla yang Mengantar Indonesia ke Semifinal

Awal Mula Penggunaan Teknologi VAR

VAR pertama kali digunakan pada gelaran Piala Dunia tahun 2018 silam. Namun jauh sebelum itu, pada tahun 2010 VAR telah dirancang.

Dirancang di Belanda dalam program Wasit 2.0, dan pertama kali digunakan dalam tahap uji coba pada tahun 2012 di Liga Belanda.

Belum sesuai yang diharapkan, Penggunaan Teknologi VAR tidak berjalan mulus. Penyesuaian dengan melakukan sedikit perubahan terhadap aturan tentunya dilakukan, seperti mengizinkan menonton tayangan ulang insiden selama pertandingan.

Asosiasi Sepakbola Belanda sampai memohon untuk memberi izin menonton tayangan ulang selama pertandingan. Pada awalnya permohonan ini sempat ditolak oleh FIFA, namun setelah dipertimbangkan akhirnya diperbolehkan.

Kontroversi Penggunaan Teknologi VAR

Tentunya sebuah perubahan tidak dapat diterima dengan baik oleh semua pihak. Begitu juga dengan Penggunaan Teknologi VAR.

Kehadiran VAR dianggap menghilangkan seni dalam sepakbola. Bukan tanpa alas an, dikarenakan sering menghadirkan keputusan yang dianggap merugikan salah satu pihak.

Sepeti pada Liga Inggris (Premier League), ketika Liverpool berhadapan dengan Sheffield United.

Ketika Oliver McBurnie selaku penyerang Sheffield United memasuki area pertahanan Liverpool, namun dihadang oleh Fabinho.

Fabinho berusaha merebut bola dari kaki Oliver, namun terjatuh. Awalnya wasit memberikan hadiah tendangan bebas untuk The Blades (julukan Sheffield United). Namun keputusan seketika berubah menjadi tendangan pinalti sesuai melihat VAR.

Tentunya hal itu sangat merugikan bagi The Reds yang saat itu sedang bertanding sengit melawan Sheffield United.

Bukan hanya sekali, VAR dianggap memberikan keputusan aneh dan kontroversial sehingga banyak pemain memberikan tanggapan negatif.

Berikut adalah penjelasan tentang Penggunaan Teknologi VAR dan kontroversinya. Bagaimana menurutmu, apakah penggunaan VAR dapat meningkatkan sportifitas dalam sepak bola atau malah memberikan kerugian ?

 

banner 325x300

Response (1)

Comments are closed.